Dieng Tempat Lahir Timor-Timur


Bagi mantan Presiden ke dua Indonesia, Bapak Soeharto, Dataran Tinggi Dieng, bukanlah suwatu tempat yang asing. Di samping dlam kunjunganya ke Dieng dalam kepentingan pribadi, seperti pengadaan acara ceremoni sepiritual di salah satu tempat yang di keramatkan di Dieng, salah satunya di Goa Semar, namun beliau dalam kunjunganya ke Dieng pernah membawa kepentingan Negara.



Tercatat dalam sebuah prasasti, gedung ini menjadi sejarah lahirnya dalam pertemuan penting yang di adakan pada tanggal 7 september tahun 1974, di Dieng,Batur,Banjarnegara. Sebuah pertemuan khusus yang di adakan oleh pemerintan Indonesia yang di wakili oleh Bapak Presiden R.I M.Soeharto dan dari pemerintah Australia yang di wakili oleh P.M Mr.Gough Whitlam, yang berguna untuk membahas situasi yang terjadi di negara koloni di Indonesia, yaitu Timor-Timur yang sekarang di namai Timor Leste.

Integrasi Timor-Timur

Tujuan pertemuan tersebut juga membahas pembicaraan lanjutan, mengenai Integrasi Timor-Timur untuk bisa menjadi wilayah Indonesia. Yang pada akhirnya menghasilkan dukungan yang di berikan oleh Panglima Menteri Australia Gough Whitlam terhadap integrasi Timor-Timur bisa menjadi bagian dari wilayah Indonesia. Dan jika di tarik ulur sejarah masa lalu, antara Dieng dan Timor-Timur,Pendopo Soeharto Whitlam begitu dekat dan sangat mempunyai arti dalam hak kebebasab Timor-Timur hidup bersama kurang lebih 28 tahun dengan Negeri Tercinta Indonesia.

Dengan begitu untuk mengenang sejarah pertemuan penting tersebut, Pendopo itu dinamakan Pendopo Soeharto Whitlam, juga dan yang meresmikan pendopo tersebut juga belia Bapak Presiden Soeharto sendiri. Di dalam ruang pendopo juga terpasang beberapa foto, saat Bapak Soeharto berunding dengan Bapak Panglima Menteri Australia Gough Whitlam. Hal itu bertujuan agar wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut agar mengetahui sejarah penting yang pernah di lakukan di Pendopo Soeharto Whitlam.

Selain dara pada itu, Pendopo ini juga sering di gunakan pertemuan oleh banyak pihak seperti Dinas Pariwisata, Dinas Sekolah, bahkan para wisatawan yang ingin mengadakan rembuk temu di gedung ini, dan lain sebagainya. Di dalam gedung atau Pendopo ini, hasil dokumentasi sengaja di pasang dan bahkan bentuk setruktur bangunan ini juga masih orisinal, masih asli seperti yang dulu.