Dieng Plateau ( Dataran Tinggi Dieng)

Dieng Plateau Sore Hari
Dieng Plateau by novemlawalata.jpg

Jika anda rindu dengan suasana pegunungan, Udaranya yang segar, suasana alam yang menenangkan, dan keramah-tamahan penduduk khas pedesaan yang mungkin mulai jarang anda temui di perkotaan, Berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng adalah keputusan yang tepat untuk menyegarkan kembali hari-hari anda.

  1. Letak dan Lokasi Dieng
  2. Transportasi ke Dieng
  3. Sejarah Dieng
  4. Tempat Wisata Dieng
  1. Letak dan Lokasi Dieng

    Dieng terletak di Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Mengapa Dieng bisa berada di dua wilayah administrasi sekaligus? Adalah karena Dieng sendiri terbagi menjadi dua wilayah. Dieng Kulon masuk wilayah Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, dan Dieng Wetan, masuk wilayah Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

    Dieng merupakan Sebuah Dataran Tinggi dengan ketinggian lebih dari 2095 mdpl dan konon merupakan dataran tinggi berpenghuni yang menduduki posisi ke Dua tertinggi di Dunia setelah tibet. Tidak heran jika suhu udara di Dieng cenderung dingin, antara 12 - 15 derajat celcius bahkan di musim-musim tertentu bisa sampai -4 derajat celcius hingga mampu membekukan embun-embun yang menempel pada tanaman atau warga Dieng biasa menyebutnya embun Upas (embun Racun).

  2. Transportasi ke Dieng dari berbagai Kota

    Transportasi ke Dieng
    Transportasi ke Dieng via suprisupreet
    • Ke Dieng dari Jakarta

      Starting Point : Terminal Pulo Gadung, Kampung Rambutan, Merak ,Bogor Bekasi, Lebak Bulus atau Cimone

      Jarak Tempuh : ± 416,0 km (6 - 8 Jam)

      Rute Jakarta Dieng :Jakarta – Purwokerto – Banjarnegara – Wonosobo – Dieng.

    • Ke Dieng dari Yogyakarta

      Starting Point :Terminal Giwangan dan Jombor menuju terminal Magelang

      Dari terminal antar kota Magelang baru kemudian memilih bus jurusan ke Wonosobo, sampai terminal Wonosobo kemudian berganti angkutan kota menuju terminal bus Dieng Batur, disini dapat memilih mikro bus yang menuju Dieng.

      Jarak Tempuh Jogjakarta - Dieng: 112,4 km (3 jam 20 mnt )

      Jalur Akses / Rute Yogyakarta - Dieng : Yogyakarta – Sleman – Tempel – Muntilan – Magelang – Secang – temanggung – Parakan – Kertek – Wonosobo – Dieng.

      Rute Alterantif: Jogjakarta ke Wonosobo, lewat jalur Purworejo. dari Terminal Umbulharjo atau Gamping, menggunakan bus jurusan Purworejo dan ke Wonosobo. Jaraknya sekitar 120 km dengan waktu yang dibutuhkan sekitar 3.5 jam.

      Rute : Yogyakarta – Sentolo – Wates – Purworejo – Sapuran – Wonosobo – Dieng.

    • Ke Dieng dari Semarang

      Starting Point : Terminal Terboyo.

      Jarak Tempuh :± 3 jam 5 mnt (119,2 km)

      Jalur Akses / Rute Semarang Dieng : Semarang – Ungaran – Bawen – Ambarawa – Secang – Temanggung – Parakan – Kertek – Wonosobo – Dieng.

    • Ke Dieng dari Solo

      Starting Point : Terminal Tirtonadi.

      Jarak Tempuh :±3 jam 40 mnt (163,6 km)

      Jalur Akses / Rute Solo - Dieng : Solo – Kartasura – Boyolali – Ampel – Salatiga – Bawen – Ambarawa – Secang – Temanggung – Parakan – Kertek – Wonosobo – Dieng

    • Ke Dieng dari Magelang

      Starting Point : Terminal Magelang.

      Jarak Tempuh :±2 jam 17 mnt (70,9 km)

      Jalur Akses / Rute Magelang - Dieng :Magelang – Secang – Temanggung – Parakan – Kertek – Wonosobo.

      Bagi yang menggunakan mobil pribadi dapat memanfaatkan jalur yang lebih dekat yaitu: Magelang – Secang – Temanggung – Parakan – Ngadirejo -Jumprit – Tambi – Rejosari – Ambil arah kanan – Dieng.

      Jalur lain yang cukup dekat dari Magelang dari Borobudur – Wonosobo. Bus kecil dari Magelang ke Wonosobo tapi hanya sampai di sapuran, dari Sapuran ke Wonosobo jaraknya 18 km dan banyak sekali angkutan yang siap melayani anda.

      Jalur Borobudur – Wonosobo ini sering dijadikan alternatif travel Borobudur – Wonosobo dan mobil pribadi.

    • Ke Dieng dari Purwokerto

      Starting Point : Terminal Bulupitu.

      Jarak Tempuh :±3 jam 11 mnt (115,5 km)

      Jalur Akses / Rute Purwokerto - Dieng : Purwokerto – Sokaraja – Purbalingga – Bukateja – Klampok -Banjarnegara – Selomerto – Wonosobo – Dieng.

  3. Sejarah Dieng

    Dieng Culture Festival
    Dieng Culture Festival via @novemlawalata

    Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, Desa Dieng dulunya adalah hutan belantara yang sangat lebat dan tanpa penghuni manusia. Hingga datanglah seseorang pengelana yang bernama Kyai Kolodete ke daerah ini yang memulainya membabat dan membangun pemukiman yang menjadikanya sebagai tonggak awal berdirinnya Desa Dieng. Kyai Kolodete inilah yang di percaya sebagai sebab musabab asal Fenomena Anak berambut Gembel yang masih ada sampai sekarang di Dataran Tinggi Dieng.

    Pada awal abad masehi, terjadi proses migrasi besar-besaran penduduk Kalingga ke berbagi penjuru asia, salah satunya ke Pulau Jawa. Menurut beberapa sumber, migrasi tersebut terjadi karena serangan kerajaan Ashoka yan terletak di sebelah utara kerajaan Kalingga. Namun menurut sejarawan dari perancis, migrasi tersebut hanyalah migrasi biasa dalam rangka memperluas diplomasi perdagangan bangsa Kalingga yang kemudian sekaligus sebagai sarana penyebaran budaya.

    Migrasi tersebut membawa pengaruh besar baik di bidang keyakinan, ilmu satra, hingga ilmu tegnologi. Bahkan cara bercocok tanam padipun di asumsikan merupakan salah satu tekhnologi yang di bawa bangsa Kalingga ke Tanah Jawa. Dalam kurun waktu tertentu, terjadi proses cilivisasi yan terus menerus hingga pada ahirnya Dieng menjadi sebuah system peradaban yang besar sekaligus menjadi cikal-bakal berdirinya Wangsa Mataram Kuno (Sanjaya dan syailendra) yang mencapai puncaknya pada abad 8-9 Masehi, dengan berbagai bukti peninggalanya seperti Candi-candi, Arca, Situs Pertirtaan, Darmasala, dan Prasasti yang sampai sekarang bisa kita temukan bukti peninggalanya.

    Migrasi tersebut bukanlah migrasi sepontan melainkan yang tersusun dan terancang dengan sangat matang. Sebelum proses migrasi di lakukan, mereka telah mencari tempat-tempat yang di anggap sesuai untuk memindahkan simbolis " Surga" yang ada di Himalaya ke Tanah Jawa, dan tempat yang telah di anggap pas dan sesuai adalah Dieng. Oleh sebab itu kemudian Dieng menjadi Pingkalingganing Bhuwono (Poros Dunia).

  4. Tempat-tempat Wisata di Dieng

    komplek candi arjuna via @ririnriyanaa.jpg
    komplek candi arjuna via @ririnriyanaa.jpg

    Candi-Candi Dieng

    Candi seperti sudah menjadi Simbol kepariwisataan di Dieng, beberapa Candi-candi yang tersebar di Dieng Plateau merupakan salah satu Destinasi utama para Wisatawan yang datang berlibur ke Dieng, baik lokal maupun mancanegara.

    Telaga Warna Dieng via @merlindr_.jpg
    Telaga Warna Dieng via @merlindr_.jpg

    Telaga Telaga di Dieng

    Keindahan Panorama alam didukung suasana yang asri dan udara sejuk bebas polusi menjadikan para wisatawan suka berlama-lama mengunjungi Obyek Wisata telaga di Dieng seperti misalnya : Telaga Warna, ;Telaga Pengilon, Telaga Cebong

    Kawah Sikidang via Drone
    Kawah Sikidang via Drone

    Kawah - Kawah di Dieng

    Kawah sikidang hanyalah satu diantara beberapa kawah Vulkanik di Dieng Plateau yang menarik perhatian Para Wisatawan, Kawah-kawah lain di Dataran Dieng juga tak kalah menarik untuk dikunjungi.

    Beberapa Kawah di Kawasan Dieng diantaranya : Kawah Candradimuka, Kawah Sibanteng, Kawah Siglagah, Kawah Sikendang, Kawah Sikidang, Kawah Sileri, Kawah Sinila, Kawah Timbang

    MIlkyway Gunung Prau Dieng via @josiahwg

    Gunung - Gunung di Dieng

    awasan Dieng kelilingi oleh pegunungan yang beberapa diantaranya sering dijadikan Obyek Pendakian oleh para Pendaki, sebagai tempat Camping atau sekedar melihat Sunrise. Gunung-Gunung tersebut diantaranya : Gunung Pakuwaja, Gunung Prau, Gunung Sikunir

Cek Promo Paket menarik ke Dieng